.
Assalamualaikum hai nama saya Dea Anggun Safitri dari kelas X-1,Disini saya akan memaparkan soal tentang materi pola hubungan yang perintahkan oleh guru saya yaitu sbg berikut:
1.Bagaimana pola hubungan sosial antara bakul arit dengan toko bangunan?
Jawabannya:
Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini.
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara petani bawang merah dengan tengkulak sembako yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi bakul arit dan toko bangunan. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian.
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan.
3. Fokus pengamatan terhadap bakul arit adalah sebagai berikut; bagaimana cara petani menjual bawang merahnya (apakah sistem hasil berat atau sistem hasil tebas)? Kepada siapa mereka menjual bawang merahnya? Dimana mereka menjual hasil panennya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada toko bangunan adalah sebagai berikut: bagaimana cara tengkulak membeli bawang merah? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi bawang merahnya? Berapa harganya? Kepada siapa dijual.lagi? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana 5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.
2.Bagaimana pola hubungan sosial antara bakul pitikdan bakul sate
Jawabannya:Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini.
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara petani bawang merah dengan tengkulak sembako yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi bakul pitik dan bakul sate. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian.
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan.
3. Fokus pengamatan terhadap bakul pitik adalah sebagai berikut; bagaimana cara petani menjual bawang merahnya (apakah sistem hasil berat atau sistem hasil tebas)? Kepada siapa mereka menjual bawang merahnya? Dimana mereka menjual hasil panennya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada bakul sate adalah sebagai berikut: bagaimana cara tengkulak membeli bawang merah? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi bawang merahnya? Berapa harganya? Kepada siapa dijual.lagi? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.
3.Bagaimana pola hubungan antara mertua dan menantu?
Jawabannya:Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini.
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara petani bawang merah dengan tengkulak sembako yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi mertua dan menantu Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena klo salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian.
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan.
3. Fokus pengamatan terhadap mertua adalah sebagai berikut; bagaimana cara petani menjual bawang merahnya (apakah sistem hasil berat atau sistem hasil tebas)? Kepada siapa mereka menjual bawang merahnya? Dimana mereka menjual hasil panennya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada mertua adalah sebagai berikut: bagaimana hubungan menantu dan mertua? Dari siapa mertua dan menantu akrab? Apakah ada kualifikasi untuk menjadi menantu? Berapa syaratnya? Kepada siapa dia harus akrab? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan . Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.